100 Tahun Gedung Sate Bandung. Sayang ulang tahun seabadnya di tengah Pandemi Covid-19.
Introduction
Warisan kolonial Belanda yang kini jadi Kantor Gubernur sekaligus salah satu objek wisata di Kota Bandung. Gedung bersejarah tersebut telah jadi icon Bandung Raya hingga saat ini
Gedung bersejarah ini terletak di Jalan Diponegoro Kota Bandung. Letaknya sangat strategis bisa dijangkau dari segala penjuru. Bahkan bila sobat MIG datang dari Jakarta atau luar kota via Tol Cipularang bisa langsung ke sini via Pasteur-Jalan Pasupati sampe habis.
Begitu turun dari jembatan sobat bisa langsung menyaksikan kemegahan bangunan karya arsitek Belanda J. Gerber ini dari lapangan Gasibu yang letaknya berseberangan percis.
Gedung Sate atau dulu dikenal dengan nama Gouvernements Bedrijven (GB) mulai didirikan pada 27 Juli 1920.
100 Tahun Gedung Sate Wacana Pemindahan Ibukota
Pembangunan gedung ini sangat erat kaitannya dengan rencana Pemerintah Kolonial Belanda untuk memindahkan ibukota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung.
Sebagaimana usulan seorang pakar kesehatan. Sejumlah bakal gedung pemerintahan dibangun di sekitar Gedung Sate.

Namun karena resesi ekonomi tahun 1930-an rencana pemindahan ibukota pun batal.
Adapun beberapa bangunan udah sempat selesai berdiri seperti: Departement Verkeer en Waterstaat (Gedung Sate), Hoofdbureau PTT (Kantor Pusat Pos dan Giro), Laboratorium dan Museum Geologi, serta bangunan Pensioen Fonds (Dana Pensiun) yang kini menjadi Gedung Dwi Warna.
Satu Garis Lurus
Posisi Gedung Sate juga sejatinya berada satu garis lurus dengan Lapangan Gasibu dan Monumen Perjuangan Rakyat.
Di lokasi itulah tadinya mau dibangun gedung-gedung pemerintahan dalam rangka pemindahan ibukota. Sayangnya rencana itu ambyar. Kini lokasi-lokasi tersebut jadi objek wisata di Kota Bandung.
Khusus Gedung Sate selain buat kantor pemerintahan (Gubernur) dan objek wisata, lebih dari itu merupakan icon Bandung Raya dan Jawa Barat secara umum.
Belum tergantikan hingga detik ini. Makanya kalo ada logo atau brand dengan pernak-pernik ala gedung sate berarti merepresentasikan Tanah Priangan.
Adapun bangunan lain yang atapnya mirip gedung bersejarah ini ialah Gedung Rektorat ITB di depan Balubur Town Square.
100 Tahun Gedung Sate Di Tengah Pandemi
Sayangnya 100 tahun Gedung Sate Bandung harus berbarengan dengan Pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan akan berakhir. Praktis nggak akan ada perayaan ulang tahun mencolok.
Kegiatan apapun dengan potensi mengumpulkan massa besar jelas nggak mungkin bisa diselenggarakan.
Karena akan berisiko menjadi cluster penyebaran Covid-19. Meski Jawa Barat secara umum sudah AKB (Aktivitas Kenormalan Baru) dan masuk zona kuning.
Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan seperti masker, hand sanitizer, dan tidak bergerombol. Karena Pandemi Covid-19 belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Di usianya yang ke-100 gedung berserajarah ini untuk sementara waktu nggak akan menerima kunjungan untuk berwisata. Paling juga sekedar foto-foto aja di depannya.
Sedikit dirangkum dari artikel di AyoBandung.Com dengan judul “Menelusuri Sejarah Gedung Sate di Usianya yang ke-100 Tahun“.
Leave a Reply