Alun Alun Malang bisa jadi opsi wisata gratis di Kota Apel. Menikmati taman kota dan terdapat beberapa wahana bermain anak. Dekat dengan Masjid Agung Jami’ dan buka 24 jam. Salah satu keindahannya ialah air mancur yang hidup pada malam hari.
- Pendahuluan
- Alun Alun Malang : Sekilas Nggak Ada Beda (Masih Gaya Mataram)
- Alun Alun Malang : Opsi Wisata Gratis dan Buka 24 Jam
- Alun Alun Malang : Wahana Bermain Anak
- Ternyata Masih Ada yang Berbayar
- Air Mancur Hidup di Malam Hari
- Pernah Dilalui Trem Malang (Terpotong Jalur Kereta Api)
- Kesimpulan
- How To Get There?
Pendahuluan
Traveling ke Malang nggak melulu harus mengambil opsi objek wisata yang posisinya justru menjauh dari Pusat Kota. Ambil contoh misalnya Jatim Park 1 di Kota Batu atau Wisata Gunung Bromo yang sebagian besar justru berada di wilayah Pasuruan dan Probolinggo.
Di dalam kota terlebih tengah ternyata ada opsi wisata gratis yang bisa dinikmati. Meskipun terlihat simple, tapi di sini ada beberapa keistimewaan bahkan ada satu yang nggak dimiliki. Opsi wisata seperti apakah itu? Seperti apa pula keistimewaannya?
Alun Alun Malang : Sekilas Nggak Ada Beda (Masih Gaya Mataram)
Jika yang dimaksud adalah Alun Alun Malang, sebagian orang cenderung memandang sebelah mata. Padahal kawasan itu termasuk destinasi wisata di tengah kota Malang. Sekilas memang nggak ada beda dengan alun alun di kota lain.
Modelnya pun masih mengikuti alun alun di wilayah Kesultanan Mataram yang terdapat masjid di sisi baratnya. Nah di bagian barat berdiri Masjid Agung Jami’ Kota Malang. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah kesultanan Mataram di masa lalu juga mencakup Malang Raya di Jawa Timur. Makanya alun alun nya dibikin model seperti itu.
Alun Alun Malang : Opsi Wisata Gratis dan Buka 24 Jam
Meski terlihat sama saja dengan kebanyakan di kota lain, Alun Alun Malang menawarkan opsi wisata gratis. Disamping itu juga buka 24 jam. Sebuah taman luas berada di tengah Kota Malang. Cocok sebagai tempat berteduh untuk melepas penat. Beberapa alun alun itu ada jam buka tutupnya.
Sebagai contoh Alun Alun Tegal yang hanya buka sampai jam 17.00 WIB. Bahkan hari Senin pun tutup. Juga Alun Alun Utara Jogja yang sekarang terpasang pagar dan tertutup untuk umum. Adapun di Kota Malang semua masih terbuka untuk tempat healing setiap harinya dan 24 jam.
Alun Alun Malang : Wahana Bermain Anak
Walaupun terlihat sederhana cuma berupa perosotan dan ayunan, alun alun ini memiliki wahana bermain anak. Selain itu masih ada peralatan gym mini yang semuanya bisa dinikmati secara gratis. Sebagai tambahan nggak semua alun alun punya fasilitas seperti ini. Apalagi gratis dan bisa dinikmati 24 jam.
Ternyata Masih Ada yang Berbayar
Meskipun secara umum Gratis dan bisa dinikmati 24 jam, masih ada wahana yang harus keluar uang alias berbayar. Wahana itu kendaraan odong odong yang parkir di sebelah barat. Nggak jauh dari Masjid Agung Jami’ Kota Malang. Selain berbayar juga ada jam operasional. Jadi nggak 24 jam ya.
Air Mancur Hidup di Malam Hari
Nah mengapa tempat ini bisa buka 24 jam? Ini salah satu alasannya. Keberadaan air mancur di bundaran tengah alun-alun yang hanya hidup di malam hari. Kalo siang itu nggak menyala. Jadi untuk bisa menikmatinya harus menunggu matahari tenggelam.
Pernah Dilalui Trem Malang (Terpotong Jalur Kereta Api)
Nah mungkin inilah satu keunikan Alun Alun Malang. Dulu di masa Kolonial Belanda sampai masuk dekade 1970-an pernah ada rel kereta api. Ini merupakan bagian dari Trem Malang dari Malang Kotalama ke Singasari via Kayutangan. Posisi relnya diagonal memotong bagian tengah alun alun yang sekarang jadi bundaran air mancur. Duh harusnya monumen lokomotif uap ditaruh di sini ya.
Kesimpulan
Alun Alun Malang adalah objek wisata gratis yang bisa dijadikan alternatif destinasi wisata Kota Apel. Dengan mengusung model Kesultanan Mataram yang terdapat Masjid di sebelah baratnya. Wahana permainan anak walaupun masih sekelas perosotan dan ayunan bisa dinikmati gratis.
Di sini buka 24 jam. Apalagi air mancur di bagian tengah itu hanya hidup setelah matahari tenggelam. Terdapat satu keistimewaan yakni pernah dilewati kereta api pada masa kolonial Belanda hingga awal dekade 1970-an. Bagian jalur trem Malang dari Malang Kotalama ke Singasari yang memotong Alun Alun secara diagonal.
How To Get There?
Bagaimana caranya menuju Alun Alun Malang? Sebenarnya sih ada angkot di sini. Secara angkot masih menjadi transportasi umum penting di Malang Raya. Mengingat belum tersedianya Bus Rapid Transit (BRT) seperti di destinasi wisata utama lainnya. Tapi kalo mau gampang bisa menggunakan ojek online.
Leave a Reply