Alun Alun Tugu Malang dibangun Thomas Karsten tahun 1920 sebagai simbol pemerintah Kolonial Belanda. Awalnya bernama JP Coen Plein untuk menghormati mantan gubernur jenderal tersebut. Tugu nya sendiri baru ada dan diresmikan 1953. Terletak antara Kantor Walikota dan Stasiun Kereta Api.
Pendahuluan
Kota Malang sejatinya telah memiliki Alun Alun atau tanah kosong luas yang biasa digunakan untuk warganya berkumpul. Alun Alun Malang seperti kita kenal sekarang. Itu telah ada sejak zaman Kolonial Belanda. Bahkan pernah dilewati kereta api milik Malang Stroomtram Maatschappij (MS).
Sayang dimata pemerintah kolonial, Alun Alun Malang itu terlalu indische. Memang bergaya Mataram dengan Masjid Agung Jami’ di sebelah barat. Belum lagi keberadaan rel kereta api yang memotong diagonal pada saat itu. Sehingga pemerintah kolonial menginginkan alun alun baru yang lebih bergaya Eropa.
Alun Alun Tugu Malang : Awalnya JP Coen Plein
Pemerintah Kolonial Belanda akhirnya memutuskan untuk membangun alun alun baru tahun 1920. Melalui arsitek Belanda Thomas Karsten, berdirilahsebuah alun alun yang bundar. Awalnya bernama JP Coen Plein. Tujuan penamaan ini untuk menghormati Gubernur Jenderal Jan Pieterzoen Coen.
Alun Alun Tugu Malang : Tanpa Bangunan Tugu
Rancangan awal dari Thomas Karsten yakni Alun Alun bergaya Eropa dan menjadi simbol Kolonial Belanda itu tanpa tugu. Jadi hanya berupa tanah lapang berbentuk bundaran. Ini berbeda dengan Alun Alun Malang yang berbentuk persegi.
Bangunan Tugu Mulai Tahun 1952
Alun alun Tugu Malang awalnya tanpa ada tugu melainkan hanya berupa tanah lapang. Muncul pertanyaan kapan bangunan tugu itu mulai ada? Sebetulnya pondasi dari tugu itu mulai ada tahun 1945. Namun dihancurkan Belanda ketika Perang Kemerdekaan. Barulah tahun 1952 dibangun lagi dan setahun kemudian, 20 Mei 1953, Presiden Sukarno meresmikan Tugu itu.
Strategis, Akses dari Stasiun dan Alun Alun Malang
Simbol Kolonial Belanda ini memiliki letak yang strategis. Dari Stasiun Malang hanya berjarak kurang dari 1 km. Begitu keluar melalui pintu barat atau bangunan lama, kemudian mengarah ke Jalan Kertanegara dengan menjadikan Monumen Juang sebagai patokan.
Sedangkan dari Alun Alun Malang itu lewat Kayutangan. Mulai dari Jalan Gempol Malang di Barat Daya Alun Alun Malang dekat Mall Sarinah. Kemudian ikuti jalan itu belok Jalan Semeru, lalu ke Jalan Bromo, belok lagi ke Jalan Slamet Riyadi sampai ketemu lagi Jalan Gempol Malang arah selatan. Ambil kiri dan belok ke Jalan Kahuripan.
Itu kalo naik mobil atau motor ya, tapi kalo jalan kaki itu bisa memotong lewat Jalan Mojopahit. Meski mengambil arahnya juga dari Jalan Gempol Malang dekat Mall Sarinah. Kedua alun alun dipisahkan oleh Sungai Brantas. Jadi lewat Jalan Kahuripan atau Mojopahit tetap akan menyeberanginya.
Kesimpulan
Alun Alun Tugu Malang dibangun Thomas Karsten tahun 1920. Awalnya bernama JP Coen Plein dan merupakan simbol Kolonial Belanda. Sementara bangunan tugu mulai ada sejak tahun 1952. Memiliki letak strategis, bisa diakses dari Stasiun dan Alun Alun Malang.
Leave a Reply