Gunung Gede Pangrango dari ex-Runway Kemayoran

Foto menghebohkan pekan ini ketika Gunung Gede Pangrango terlihat dengan jelas dari bekas runway Bandara Kemayoran. Perempatan Jalan Benyamin Sueb dan Jalan HBR Motik. Disebut sebagai bukti kualitas udara Jakarta membaik karena emisi kendaraan berkurang akibat Pandemi Covid-19. Sayangnya foto viral itu disebut-sebut sebagai foto rekayasa (tempelan) menggunakan software foto editing. Benarkah demikian?

Terlihatnya gunung yang terletak di wilayah selatan seperti Bogor, Cianjur dan Sukabumi dari Jakarta jelas jadi momen yang nggak boleh dilewatkan. Seperti kita ketahui, Jakarta posisinya tepat di titik nol dari permukaan laut. Makanya nggak heran kalo udara di ibukota Indonesia saat ini panas dengan kelembaban lumayan. Karenanya untuk ke sana perlu siapin pakaian tipis. Beda sama di Bandung yang 700 mdpl.

Ada kalanya dari Jakarta bisa menyaksikan kemegahan Gunung Salak di perbatasan Bogor-Sukabumi terutama di pagi hari. Itupun kalo cuaca cerah. Gunung yang pernah meletus di era kolonial (sekitar tahun 1930an kalo nggak salah sih) juga pernah terlihat dari kawasan niaga Sudirman dan sekitarnya di wilayah Jakarta Pusat. Itu di masa-masa PSBB ketat bulan April 2020 atau hampir setahun lalu.

Dalam kondisi normal, kita bisa menyaksikan gunung yang berada di selatan itu hanya dari atas Monas. Pastinya untuk naik ke atas Monas diwajibkan untuk memiliki Kartu e-money Bank DKI seperti JakLingko. Udah itu bukan perkara mudah juga. Biasanya kalo udah siang atau agak sorean sedikit aja kuotanya habis.

Terus apakah bisa menyaksikan kemegahan Gunung Salak dan jajaran gunung lainnya di Bogor, Sukabumi dan Cianjur dari Kemayoran yang agak sedikit ke utara? Secara Kemayoran malah lebih dekat ke Garis Pantai di Kawasan Ancol.

Gunung Gede Pangrango 80km Lebih dari Kemayoran

Dulu Kemayoran identik dengan Bandara. Di sinilah Bandara Internasional pertama di Indonesia. Meski bukan yang tertua. Bandara Kemayoran mulai beroperasi awal tahun 1940an. Pernah beberapa kali berganti kepemilikan mulai dari KNILM milik Belanda, Tentara Kekaisaran Jepang, KLM ketika Belanda (NICA) coba kembali berkuasa di Indonesia (1946-1948) sebelum akhirnya dikelola Pemerintah Indonesia (sejak 1950) melalui PT. Angkasa Pura 1.

Namun seiring berjalan waktu dan mulai tumbuh pemukiman padat penduduk di sekitarnya, aktivitas Bandara ditutup dan pindah ke Bandara Soekarno Hatta sejak 1985. Kemayoran kini menjadi kawasan pemukiman dan niaga. Sisa-sisa bandara tentu masih ada seperti bekas terminal dan ATC yang terbengkalai, Jalan Benyamin Sueb dan Jalan HBR Motik yang dulunya runway untuk take-off dan landing.

Balik lagi ke Gunung Gede Pangrango, belakangan ini kita dihebohkan keberadaan foto kedua gunung di daerah Sukabumi itu terlihat dari simpangan bekas runway Bandara Kemayoran (Jalan Benyamin Sueb-Jalan HBR Motik). Padahal jarak antara Kemayoran di Utara Jakarta (secara administrasi masih Jakarta Pusat) ke dua gunung tersebut kurang lebih 80 km. Disebut nggak wajar apalagi sampe kelihatan jelas di foto viral tersebut.

Antara Asli dan Tempelan (Terlalu Kejam Sih Sampe Dibilang Tempelan)

Foto Gunung Gede Pangrango Milik Ari Wibisono yang dituduh tempelan (Padahal bukan tempelan)

Terlihatnya Gunung Gede Pangrango dari Kemayoran yang hanya berjarak kurang lebih 5km dari garis pantai jelas menimbulkan tanda tanya. Menurut mereka yang udah lama tinggal di sana memang iya kedua gunung itu kadang terlihat apabila udara cerah kaya di pagi hari. Bisa juga terlihat setelah hujan reda. Tapi terlihatnya juga nggak sebening di foto viral hingga terkesan sangat dekat.

Karenanya banyak yang nggak percaya bahkan dituding foto editan lah, lebih buruk lagi tempelan lah. Hingga yang memfoto memberikan sedikit klarifikasi di medos-nya bahwa itu bukanlah foto tempelan. Oke kita positif thinking memang bukan tempelan. Anggaplah si fotografer lagi dapat momen yang pas ketika gunung agak terlihat jelas. Nah nggak disia-siakan deh, terus ambil.

Mungkin kalopun ada rekayasa itu dari efek lensa atau sedikit editing. Jadi bukan tempelan ya, kasian dan kayanya terlalu kejam juga sampe bilang itu tempelan. Wong Gunung Merapi aja keliatan jelas dari Kebumen di pagi hari. Padahal jarak Kebumen ke Gunung Merapi itu hampir sama dari ex-runway Bandara Kemayoran ke Gunung Gede-Pangrango. Jadi jangan diperdebatkan lagi ya.

Bila kualitas udara lagi bagus, bahkan Gunung yang jaraknya jauh pun kadang terlihat jelas. Kasus seperti ini dah biasa kok dalam perspektif fotografi. Tuduhan rekayasa dan lainnya yang sama sekali nggak ada dasarnya. Soal Gunung Gede Pangrango terlihat dari Kemayoran itu sama halnya Gunung Merapi terlihat dari Kebumen. Begitupula Gunung Fuji terlihat dari Haneda Airport di Tokyo yang malah di pinggir laut banget.

Buat Mas Ari Wibisono, semangat terus ya. Udah nggak usah hiraukan mereka yang bilang ini dan itu. Anggap aja iri. Hehehe….. Jangan pernah berhenti berkarya.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *