Sebenarnya ada 3 kampung wisata Jodipan. Namun dari ketiganya yang paling terkenal adalah Kampung Warna Warni. Dimana ada jembatan kaca dan merasakan sensasi hunting kereta lewat Jembatan Buk Gluduk.
Pendahuluan
Jodipan adalah kawasan strategis di Kota Malang. Memang tak ada tempat wisata seperti Museum Angkut Malang. Juga taman sebagaimana Alun Alun Malang dan Alun Alun Tugu. Namun daerah di dekat Stasiun Malang ini memiliki tiga kampung wisata. Di antara ketiganya ada satu yang terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan.
Di Tepi Sungai Brantas
Jodipan memang lebih dikenal dengan kampung wisatanya. Kawasan perkampungan penduduk namun dijadikan sebagai destinasi wisata. Kampung wisata ini berada di tepi Sungai Brantas. Dua diantaranya memiliki akses jembatan karena dipisahkan oleh Sungai Brantas itu sendiri. Jadi terdapat 3 kampung wisata di sini. Apa sajakah kampung wisata itu?
Kampung Wisata Jodipan : Kampung Arema, Branding Klub Bola
Siapa yang nggak kenal klub bola Arema? Bahkan ini bukan sekedar klub bola. Lebih dari itu udah jadi semacam identitas bagi Kota Malang itu sendiri dan aglomerasi Malang secara umum.
Kampung Arema terletak di Jodipan. Memiliki ciri khas atap dan tembok yang dicat biru. Sesuai dengan warna klub tersebut. Memang nggak ada yang istimewa. Sebagaimana kampung pada umumnya. Kecuali branding Arema nya. Namun tetap terbuka untuk wisatawan. Terutama bagi yang ingin mengetahui tentang sejarah Klub Arema bisa datang ke sini.
Kampung Wisata Jodipan : Apa Beda Warna Warni dan Tridi?
Di seberang Kampung Arema terdapat dua kampung. Bahkan salah satunya cukup terkenal di Kota Malang. Keduanya ialah Kampung Warna Warni dan Kampung Tridi. Memiliki kesamaan ciri yakni genteng dan tembok yang dicat warna warni. Apa yang membedakan kedua kampung tersebut?
Meski punya corak warna warni, kedua kampung terpisah oleh Sungai Brantas. Keduanya juga terletak di dekat rel kereta api. Hanya posisi yang membedakan. Kampung warna warni ada di sebelah selatan Sungai Brantas. Sedangkan Kampung Tridi ada di sisi utara.
Kampung Wisata Jodipan : Sensasi Hunting Kereta (Bayar Rp 10.000,00)
Kedua kampung terhubung oleh jembatan kaca yang digunakan hanya untuk pejalan kaki. Jembatan kaca ini juga yang kadang menyulitkan kita untuk membedakan keduanya. Sehingga semua dipukul rata sebagai Kampung Warna Warni. Walaupun sebetulnya nggak salah juga. Toh keduanya punya ciri yang sama yakni corak warna warni.
Terlepas dari itu semua, untuk memasuki kampung dan menuju Jembatan Kaca dikenakan biaya sebesar Rp 10.000,00 (Cash Only). Walaupun begitu kamu bebas untuk keluar masuk lewat mana saja. Misalnya masuk dari Kampung Tridi (utara) dan keluar lewat Kampung Warna Warni (selatan). Begitupun sebaliknya.
Dari jembatan kaca kamu bisa menyaksikan kereta api yang melintas di Jembatan Buk Gluduk. Di sini bisa sekalian hunting kereta api. Baik pakai kamera foto maupun video. Inilah sensasi utama dari Kampung Warna Warni Jodipan.
Kesimpulan
Ada tiga kampung wisata Jodipan. Pertama Kampung Arema dengan kondisi sebagaimana kampung biasa namun menjadikan branding klub tersebut. Selain tetap terbuka untuk wisatawan yang ingin mengetahui tentang sejarah klub Arema.
Kedua kampung warna warni. Inilah yang boleh jadi paling terkenal dan sering didatangi oleh wisatawan. Ketiga kampung Tridi. Namun sulit membedakan antara Warna Warni dan Tridi. Keduanya punya corak mirip yakni warna warni. Dipisahkan oleh Sungai Brantas. Berada di sisi rel kereta api.
Kampung Warna Warni ada di selatan sedangkan Tridi di utara. Terdapat jembatan kaca penghubung. Nah inilah yang sering dimanfaatkan wisatawan bahkan untuk merasakan hunting kereta api yang melintas Jembatan Buk Gluduk. Untuk memasukinya dikenakan tarif Rp 10.000,00 (Cash Only).
Leave a Reply