kecelakaan sriwijaya air sj 182 dan cara menyikapi

Kecelakaan Sriwijaya SJ 182 dan Cara Menyikapi

Kecelakaan Sriwijaya SJ 182 tanggal 9 Januari 2021 menambah deretan musibah yang melibatkan burung besi di Indonesia di awal tahun. Namun masih terlalu prematur untuk mengetahui penyebab pastinya. Kita juga nggak bisa menerka-nerka sebab jatuhnya pesawat itu di sekitar Pulau Laki, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Jadi harus bijak dan hati-hati dalam menyikapi.

9 Januari 2021 kita semua dikejutkan berita sebuah pesawat Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air hilang kontak setelah 4 menit take off dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten. Pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 itu diketahui lost contact di sekitar Kepulauan Seribu Jakarta semaki diperkuat data aplikasi Flightradar24.

Dan akhirnya muncul di media-media mainstream hingga dipastikan pesawat dengan 62 penumpang dan kru itu jatuh di Perairan Kepulauan Seribu dekat Pulau Laki. Sebuah pulau terpencil tak berpenghuni yang dulu pernah jadi resort wisata di era 1990-an mendadak terangkat lagi. Gegara musibah di minggu siang tersebut.

Safety Record Sriwijaya Air Belum Pernah Kecelakaan Fatal

Kalo diliat sejenak dari awal beroperasi ketika lagi booming maskapai LCC sekitar tahun 2004-2005 dulu, Sriwijaya Air termasuk yang punya safety record bagus dan belum pernah mengalami kecelakaan fatal yang makan korban jiwa sangat massive. Jangankan kecelakaan fatal, insiden konyol seperti pernah menimpa Adam Air yang nyasar ke Tambolaka aja nggak pernah terjadi.

Padahal dulu ketika awal terbang, Sriwijaya Air bahkan mengoperasikan Boeing 737-200 Classic yang dituding nggak aman. Secara di tahun 2005-an dulu pesawat jenis ini sering mengalami insiden, satu diantaranya kecelakaan fatal di Medan. Namun seiring berjalannya waktu seri 200 mulai ditinggalkan airline karena adanya regulasi tentang usia pesawat dari Kemenhub.

Sriwijaya Air sendiri menggantinya dengan armada yang lebih baru, meski masih keluarga Boeing 737 Classic. Satu diantaranya ialah Boeing 737-500. Beberapa diantara armadanya dikasih ke anak usaha NAM Air yang melayani rute Feeder, dioperasikan bersama ATR-72. Nah dengan nggak pernah mengalami insiden serius bisa kita artikan sekilas bahwa safety record maskapai yang pernah “merger” sama Garuda ini bagus.

Kecelakaan Sriwijaya SJ 182, Tunggu Investigasi Resmi

Sayangnya rekor bagus itu terhenti di Minggu siang, 9 Januari 2021, setelah sebuah pesawat Boeing 737-500 milik maskapai tersebut diketahui hilang kontak 4 menit selepas take off dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten. Lokasi hilang kontak ada di sekitar perairan Kepulauan Seribu, tepatnya di dekat Pulau Laki yang pernah jadi resort wisata tahun 1990-an.

Pesawat ini sedianya terbang di rute Jakarta (CGK) – Pontianak (PNK). Mengangkut 62 penumpang dan kru. Sempat delay sekitar 30 menit gegara cuaca buruk. Namun 4 menit setelah take off justru hilang kontak hingga akhirnya dinyatakan jatuh setelah ditemukan serpihan dan puing-puing yang berasal dari Flight 182 tersebut di Perairan Sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Banyak spekulasi beredar di luar sana, namun hendaknya kita menyikapi semua ini dengan nggak terburu-buru menyimpulkan. Jadi tunggu hasil investigasi resmi. Intinya Kecelakaan Sriwijaya Air 182 menambah deretan kecelakaan pesawat di tahun baru.

Diantaranya 1 Januari 1966 terjadi Mid Air Collision di atas udara Palembang yang melibatkan 2 pesawat Dakota DC-3 milik Garuda Indonesia Airways rute Jakarta/Kemayoran-Palembang. Lantas 4 dekade berselang giliran musibah Adam Air 574 di dekat Perairan Masalembo Sulawesi Selatan. Nggak ada satupun penumpang dan kru pesawat yang selamat dari keduanya.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *