Kyai Roto Biru, Kereta Keraton Yogyakarta untuk Perang

Kyai Roto Biru adalah salah satu pusaka yang disimpan di Museum Kereta Keraton Yogyakarta. Dulunya kereta kencana ini dipakai oleh pemimpin perang. Meski telah berusia seabad lebih, kondisinya masih sangat terawat dan bisa dijumpai di museum.

Mengunjungi Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang letaknya nggak jauh dari kawasan Malioboro bahkan sebelahan sama Kompleks Istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Merupakan bagian dari keraton walaupun terpisah oleh Jalan Rotowijayan yang menghubungkan Malioboro dan Alun Alun Utara dengan Alun Alun Kidul dan Plengkung Gading.

Udah berkunjung ke Keraton rasanya nggak lengkap kalo nggak sekalian mengunjungi Museum Kereta Keraton Yogyakarta di sebelahnya. Karena di sini tersimpan salah satu pusaka yang bisa dilihat oleh masyarakat luas. Pusaka dalam wujud kereta kencana.

Kereta Kyai Roto Biru

Ada sekitar 23 kereta kencana milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang disimpan di museum. Semuanya telah berusia ratusan tahun namun masih dalam kondisi sangat bagus. Itu dikarenakan perawatan yang dilakukan secara berkala terhadap benda cagar budaya. Pusaka milik Keraton Yogyakarta itu masuk dalam benda cagar budaya yang dilindungi. Makanya perawatannya harus sangat hati-hati dan nggak bisa sembarangan.

Kyai Roto Biru dinamai juga Manggala Yudha (dipakai panglima perang di masa peperangan)

Rata-rata kereta kencana tersebut buatan Eropa, terutama Belanda. Ada pemberian dari Gubernur Jenderal seperti yang dipake Sultan Hamengkubuwono I hingga Sri Sultan Hamengkubuwono III. Ada juga hadiah dari Ratu Belanda bahkan sama seperti kereta kencana yang digunakan di Kerajaan Belanda, yakni Kereta Kyai Garuda Reksa.

Semua kereta digunakan oleh Sultan dan Keluarga Intinya. Kecuali kereta Premili yang dipakai oleh para penari Kesultanan Yogyakarta. Di antara 23 kereta kencana itu ada satu yang digunakan dalam peperangan yakni Kereta Kyai Roto Biru.

Bentuknya memang nggak semegah Kereta Kanjeng Nyai Jimat atau Kereta Kyai Garuda Reksa. Karena fungsinya aja berbeda. Kereta berwarna biru ini ukurannya lebih kecil dan terbuka. Persamaannya ialah kereta kencana ini dibuat di Belanda pada tahun 1911. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII (1921-1939).

Digunakan di masa peperangan oleh panglima perang, Kereta Kyai Roto Biru disebut juga Manggala Yudha. Meski dibuat di awal abad ke-20, kereta ini juga termasuk benda cagar budaya dan asset milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Disimpan dan dirawat dengan baik di Museum Kereta Keraton Yogyakarta, Jalan Rotowijayan. Bersama 22 kereta keraton lainnya.


Referensi



Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *