Masjid Arsitektur Cina ternyata bisa ditemui di salah satu tempat wisata. Sebut aja The Great Asia Africa Lembang. Bisa jadi dibuat untuk membuka wawasan kita bahwa Islam itu ada di Tiongkok.
Pendahuluan
Masih berkaitan sama objek wisata baru dimana kita seolah keliling dua benua ketika ada di sana. Cocok buat kamu yang belum pernah atau sedang merencanakan traveling ke luar negeri. Begitupun yang udah pernah sekedar melepas rasa kangen. Sambil menunggu waktu yang tepat untuk kembali.
Sekilas Tentang The Great Asia Africa
Di postingan sebelumnya kita udah bahas sedikit banyak tentang The Great Asia Africa Lembang. Paviliun-paviliun di dalamnya mewakili negara di benua Asia dan Afrika. Sebut aja Paviliun Thailand, Korea, India, Jepang, Timur Tengah hingga Afrika.
Di setiap paviliun kita bisa menikmati kuliner khas masing-masing negara. Sebagian juga menyediakan souvenir yang bisa dibeli. Bahkan di Paviliun India malah bisa foto sambil pake pakaian ala aktris Bollywood. Tentunya pakaian Bollywood-nya harus bayar uang sewa.
Begitu juga di Paviliun Jepang. Kita bisa menyewa Kimono untuk dipakai. Foto berpakaian Kimono. Paviliun Jepang di The Great Asia Afrika diset sedemikian menyerupai kota tua di negeri Sakura. Ketika kita di sana serasa di Kyoto. Segala sesuatu dibuat semirip mungkin.
Masjid Arsitektur Cina di Area Parkir The Great Asia Africa
Ada satu yang unik dan mungkin mengganjal di benak kita. Paviliun Tiongkok di sebelah mana ya? Di dalam jelas nggak ada. Ternyata bangunan khas Tiongkok justru ada di area parkir The Great Asia Africa Lembang. Artinya di luar kawasan wisata.
Uniknya lagi bangunan Tiongkok itu difungsikan sebagai Masjid. Tepatnya Musholla sih, tapi nggak masalah kita sebut Masjid. Toh secara bahasa Arab masjid itu artinya tempat sujud (sholat). Berarti sekelas Langgar, Musholla, Surau di Indonesia secara bahasa itu jatuhnya tetap Masjid.
Masjid Arsitektur Cina Untuk Pengunjung
Berada di luar kawasan wisata. Apakah kita bisa bebas masuk dan beribadah di Masjid Tiongkok ini? Sebenarnya begitu kita masuk ke area parkir udah diminta beli tiket masuk seharga Rp 25.000,00. Nantinya itu bisa ditukar dengan minuman gratis di dalam.
Nah posisi Masjid Tiongkok ada di area Parkir. Dimana untuk masuk aja kita udah diminta beli tiket. Berarti nggak bebas dong? Iya sih. Boleh dibilang itu diperuntukkan pengunjung The Great Asia Africa.
Bukti Keberadaan Islam di Tiongkok
Difungsikannya bangunan Tiongkok sebagai Masjid bisa jadi sebagai bukti keberadaan Islam di sana. Berdasarkan sejarah Islam memang telah lama ada di negeri Tirai Bambu. Malah di Tiongkok ada masjid yang sudah berusia ratusan tahun.
Penduduk Tiongkok sendiri banyak yang memeluk agama Islam. Paling banyak dari etnis Hui ditambah etnis Uighur berdarah Turki. Nah ngomong-ngomong nih soal etnis Uighur. Pastinya perhatian kita akan tertuju ke satu kawasan bernama Xinjiang.
Sebelum wabah Coronavirus (Covid-19) merebak, issue penindasan terhadap etnis Uighur di sana lagi panas-panasnya. Kawasan wisata ini sendiri kebetulan mulai buka sekitar pertengahan atau akhir November 2019.
Nah bisa jadi juga difungsikannya Bangunan Tiongkok sebagai masjid ini untuk meminimalisir pandangan atas negeri RRT yang menindas etnis Uighur. Sebetulnya RRT tak mempermasalahkan warganya untuk memeluk agama tertentu. Tak terkecuali Islam. Bahkan Islam telah lama ada di sana.
Leave a Reply