Maskapai Tertua di dunia ini telah eksis sejak tahun 1919 dan berusia seabad lebih. Koninklijke Luchtvaart Maatschappij alias KLM, yang artinya Royal Dutch Airlines. Oh ternyata dari Kerajaan Belanda toh dan awal didirikan sebagai penghubung antara negara-negara koloninya. Salah satunya tentu saja Indonesia (Hindia Belanda). Malah bisa dibilang Garuda nggak akan ada tanpa KLM.
After a long time hiatus akhirnya bisa ngonten lagi nih. Kok lama banget ya hiatus-nya. Harap maklum karena tampilan website mesti dibenahi untuk menambah kenyamanan kamu semua. Secara kami sekarang mulai merambah dunia bisnis kuliner juga lainnya untuk mensupport Tour and Travel sebagai core business. Apalagi itu sangat terdampak pandemi Covid-19.
Oke nggak usah panjang lebar, kita langsung ke pembahasan aja. Konten sebelumnya kita telah membahas tentang kecelakaan Malaysia Airlines MH17 di atas udara Ukraina. Di wilayah yang lagi terjadi konflik antara Pemerintah Ukraina dengan Kelompok Separatis Pro-Rusia. Saat itu hubungan diplomatik antara Ukraina dan Rusia lagi panas-panasnya. Terlebih setelah Crimea “dicaplok” Rusia.
Tragedi tanggal 17 Juli 2014 itu menewaskan semua penumpang dan kru yang berjumlah 290. Dimana mayoritasnya adalah Warga Negara Belanda. Flight 17 sejatinya merupakan code share antara Malaysia Airlines dengan KLM. Nomor penerbangan resminya MH17 namun untuk code share KLM-nya, KLM 4130. Jadi pesawat mengangkut pemegang tiket KLM di sini yang hendak ke Kuala Lumpur.
Maka dari itu Pemerintah Kerajaan Belanda punya kepentingan besar atas tragedi ini. Termasuk sangat ingin mengadili para pelaku di negeri Belanda, diekstradisi dari Ukraina. Apalagi setelah diketahui penyebab kecelakaan ialah hantaman rudal SA-11 BUK yang ditembakkan separatis Pro Rusia. Ditambah lagi investigasi menunjukkan bahwa rudal itu milik Rusia yang dipinjamkan ke pemberontak.
Singkat cerita pihak Belanda berhasil mengadili para pelaku penembakan. Satu diantaranya merupakan mantan perwira Intelejen Rusia. Malaysia Airlines MH17 jadi korban konflik bersenjata ke-3 setelah Korean Air Flight 007 dan Iran Air Flight 655. Kedua pesawat itu diketahui jadi korban salah sasaran pihak-pihak yang sedang berseteru.
Nah karena penerbangan ini merupakan codeshare agreement dengan KLM, rasanya kurang kalo kita nggak sekalian membahas sejarah KLM, maskapai penerbangan nasional milik Kerajaan Belanda.
KLM, Maskapai Tertua di Dunia
Koninklijke Luchtvaart Maatschappij atau lebih kita kenal dengan nama KLM didirikan pada tanggal 7 Oktober 1919. Singkatan tadi juga berarti Royal Dutch Airlines yakni maskapai penerbangan Kerajaan Belanda. Berarti memang betul punya pemerintah Belanda apalagi menyandang nama kerajaan. Awal didirikannya maskapai ini adalah untuk menghubungkan wilayah koloni, termasuk Indonesia yang waktu itu masih bernama Hindia Belanda (Dutch East Indische).
Setelah berdiri perusahaan nggak langsung beroperasi dan baru melayani penerbangan di tanggal 17 Mei 1920 dengan pesawat jenis De Haviland DH-16, pesawat sewaan, dari Bandara London menuju Bandara Schipol Amsterdam. Penerbangan perdana ini membawa serta 2 orang jurnalis. Pesawat juga mengangkut surat Walikota London untuk rekan-rekannya di Amsterdam dan setumpuk surat kabar.
Sukses penerbangan perdana, 4 April 1921 KLM menerbangkan pesawat milik sendiri yakni Fokker II dan Fokker III. Keduanya dibeli melalui skema kerjasama antar kedua perusahaan, KLM dan Fokker. Kerjasama tersebut masih berlangsung hingga 2017. Tanggal 9 Mei 1921 KLM membuka kantor pertamanya di Leidsplein. Waktu itu penumpang dari kantor diantar bus ke Bandara Schipol. Tak hanya mengangkut orang dan surat kabar, KLM juga melayani angkutan hewan.
Penerbangan Antar Benua Pertama ke Indonesia
1 Oktober 1924 KLM memulai penerbangan antar benua pertamanya. Uniknya ujicoba tersebut mengambil rute Amsterdam-Batavia (kini Jakarta). Jelas banget kan Batavia itu dimana? Indonesia lah, mana lagi coba? Indonesia kala itu masih menjadi koloni Belanda dengan nama Hindia Belanda (Netherlands/Dutch Indische).
Penerbangan tersebut menjadi perjalanan terlama di dunia yakni 55 hari atau kurang lebih hampir 2 bulan. Adapun armada yang digunakan jenis Fokker F-VII dengan kode registrasi N-HAAC diterbangkan oleh dua pilot, Van Der Hop dan Van Den Booke. Jalur penerbangan yang dilewati antaralain Athena, Cairo, Baghdad, Karachi, Kalkuta, Rangoon, Bangkok, Medan, Singapore, dan berakhir di Lapangan Udara Tjililitan Batavia (sekarang Bandara Halim Perdanakusuma).
Keberhasilan misi penerbangan lintas benua itu, KLM membuka penerbangan reguler antara Amsterdam dan Batavia di tahun 1930. Frekuensi penerbangan 1-2 kali seminggu yang menggunakan pesawat Fokker F-VII kapasitas 2 kru dan 8 penumpang.
Seiring waktu popularitas penerbangan jarak jauh tersebut terus meningkat. Lantas KLM datangkan Fokker F-XII mulai 1 Oktober 1931. Pasca kehadiran F-XII, frekuensi penerbangan juga ditambah menjadi seminggu tiga kali, dengan mengangkut lebih banyak penumpang, yakni 18 pax dengan empat kru. Waktu tempuh juga ikut terpangkas karenanya, menjadi kurang dari 10 hari.
Pada tahun 1932, KLM mendatangkan kembali armada baru, Fokker F-VIII yang tak kalah tangguh dengan Fokker F-XII. Kehadiran pesawat tesebut juga sekaligus menandai keluarnya Fokker F-VII dari layanan. Fokker F-VIII kemudian didaulat oleh KLM untuk melayani penerbangan reguler Amsterdam-Batavia, sedangkan Fokker F-XII beroperasi khusus untuk rute KLM di Eropa.
Sukses menaklukkan Asia lewat rute Batavia, KLM membuka penerbangan Trans Atlantik Amsterdam-Curacao tahun 1924. Berkembangnya dunia aviasi membuat kru kabin mulai diperkenalkan. Tahun 1935 KLM hanya mempekerjakan laki-laki namun seiring perjalanan waktu perempuan pun mulai ambil bagian untuk pekerjaan tersebut.
KNILM dan KLM Inter Insulair Bedriff (IIB)
15 Oktober 1928 Pemerintah Kolonial Hindia Belanda mendirikan maskapai penerbangan KNILM (Koninklijke Nederlandsch Indische Luchtvaart Maatschappij). Maskapai ini khusus untuk melayani rute penerbangan domestik Hindia Belanda. Selain itu juga melayani rute regional Asia Tenggara dan ke Sydney Australia. Meski demikian KNILM merupakan perusahaan independen dan nggak ada kaitan langsung dengan KLM.
Awalnya KNILM memusatkan operasionalnya di Bandara Tjililitan Batavia sebelum dipindah ke bandara Kemayoran di tahun 1941. Namun ketika Jepang mulai masuk tahun 1942 operasional KNILM pun berhenti. Armadanya dipindahkan ke Australia. Layanannya pun jadi terbatas hanya mengungsikan warga Belanda ke Negeri Kangguru itu supaya nggak jadi sasaran teror Jepang.
Selama mengungsi itu armada KNILM banyak dipake Amerika Serikat. Hingga akhirnya setelah perang berakhir operasional KNILM berakhir dan sahamnya pun dibeli oleh KLM. Nggak lama setelah itu KLM mendirikan KLM Inter Insulair Bedriff (IIB) untuk melayani penerbangan domestik di Indonesia.
Peran Maskapai Tertua di Dunia dalam Kelahiran Garuda Indonesia
Kerajaan Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia 27 Desember 1949 melalui perundingan KMB. Di antara point putusan perudingan damai itu ialah pengaturan soal maskapai penerbangan Nasional. Akhirnya pada 31 Maret 1950 KLM Inter Insulair Bedriff (IIB) resmi menjadi NV Garuda Indonesia Airways.
Di awal pendiriannya 50% saham Garuda dipegang oleh Indonesia sedangkan 50% lagi Belanda melalui KLM. Bahkan posisi direktur saat itu dipegang oleh orang Belanda. Selain itu pilot-pilot Belanda masih tetap dipertahankan tujuannya dalam rangka transfer of knowledge kepada pilot Indonesia. Keberadaan Garuda sebagai perusahaan patungan tetap bertahan hingga 1954. selanjutnya Garuda dimiliki penuh oleh Indonesia dan jadi national flag carrier.
Nah disinilah KLM yang notabene sebagai maskapai penerbangan tertua di dunia memegang peran penting dalam kelahiran Garuda Indonesia. Malah boleh dibilang tanpa KLM mungkin nggak akan pernah ada Garuda. Walaupun kita bisa aja menyaksikan kelanjutan operasional Indonesia Airways yang sejatinya milik AURI dan dibubarkan pasca pengakuan kedaulatan oleh Kerajaan Belanda.
Saat ini baik KLM maupun Garuda sama-sama sedang menghadapi masa sulit akibat Pandemi Covid-19. Kita sama-sama berdoa semoga krisis pandemi bisa segera berakhir. Sehingga bisnis transportasi umum termasuk maskapai penerbangan kembali pulih seperti sediakala. Malah bila perlu jauh lebih baik lagi.
Referensi:
- 24-11-1924: Penerbangan Perdana Amsterdam ke Batavia Berlangsung 127 Jam. Liputan 6.
- Hari ini, 96 Tahun Lalu, Sejarah Rute Reguler Terpanjang Dunia KLM Amsterdam-Batavia Dimulai. Kabar Penumpang.
- Hari Ini Dalam Sejarah: Kisah Berdirinya Maskapai Pertama di Dunia, KLM. Kompas.Com.
- Kronologi Penerbangan Indonesia. Kompas Pedia.
- Maskapai KLM Tetap Setia Mengudara di Indonesia. Liputan 6.
Leave a Reply