Naik bus wisata Transjakarta dari Monas ke Bundaran HI. Walaupun jaraknya tergolong dekat but it’s okay karena kapan lagi bisa merasakan naik angkutan umum gratis di ibukota yang biaya hidupnya mahal. Semoga pandemi cepat berakhir dan kita bisa menikmati lagi fasilitas tersebut.
![[INFOGRAFIS] Naik Bus Wisata Transjakarta Monas Bundaran HI](https://i0.wp.com/manglayang.id/wp-content/uploads/2020/11/INFOGRAFIS-Naik-Bus-Wisata-Transjakarta-Monas-Bundaran-HI-724x1024.jpg?resize=724%2C1024&ssl=1)
Bus tingkat sejatinya bukan barang baru di Jakarta. Pasalnya dulu pernah jadi moda transportasi andalan mulai tahun 1980-an hingga di awal-awal Millenium. Dulu bus tingkat digunakan sebagai angkutan umum konvensional. Karenanya udah pasti berbayar. Diterapkan sesuai dengan tarif yang berlaku di zamannya.
Salah satu rute bus tingkat paling populer ialah Cililitan – Tanjung Priok. Dioperasikan oleh PPD (Perusahan Pengangkutan Djakarta) dengan armada Volvo buatan Swedia. Bus ini wara wiri dari Terminal bus Cililitan (sekarang udah berubah jadi Pusat Grosir Cililitan/PGC) ke Terminal Tanjung Priok. Jalurnya melewati jalan ByPass Cawang-Priok. Sejak sebelum ada jalan tol layang pertama.
Namun sayang romantisme bus tingkat harus berakhir sekitar awal tahun 2000-an. Karena satu dan lain hal akhirnya harus berhenti beroperasi. Salah satu alasannya karena fisik bus yang dinilai lebih tinggi dari Underpass. Jadi aja dianggap berisiko kalo tetap dipaksakan beroperasi.
Lama menghilang, bus tingkat akhirnya kembali mengaspal di jalanan ibukota pada tahun 2016. Cuma bedanya sekarang bukan lagi bus umum layaknya di tahun 1990an. Melainkan bus wisata.
Bus Wisata Sebuah Inovasi dan Terobosan Baru
Transjakarta mulai beroperasi di tahun 2004. Saat itu mengoperasikan layanan Busway Koridor 1 Blok M-Kota yang dirintis Gubernur DKI Jakarta waktu itu, Sutiyoso. Busway dianggap ideal waktu itu sebagai moda transportasi umum yang bisa mengalihkan pengguna kendaraan pribadi. Karena nggak perlu banyak membebaskan lahan dan cukup memanfaatkan jalur yang ada. Terinspirasi dari sistem yang sama di Bogota.
Busway ketika itu dianggap sebagai transportasi bus unggulan di ibukota. Di saat kondisi angkutan umum yang sangat memprihatinkan. Sukses Koridor 1 lantas berlanjut ke Koridor 2 dan 3. Hingga kini udah ada lebih dari 12 koridor bus Transjakarta yang mempergunakan jalur sendiri alias busway.
Dalam perjalananya Transjakarta terus berinovasi dan membuat terobosan. Seperti mengintegrasikan layanan transportasi seperti Metro Mini, Kopaja, hingga Mikrolet ke dalam sistem Transjakarta. Tentunya ada rebranding lagi di sini kaya Metro Mini jadi Metrotrans dan Miktolet jadi Mikrotrans (angkot Transjakarta). Disamping angkutan umum yang telah dimodernisasi, Transjakarta juga mengoperasikan Bus Wisata.
Bus ini menggunakan armada bus tingkat. Seolah ingin membangkitkan lagi kenangan warga Jakarta akan era keemasan bus tingkat di masa lampau. Namun pastinya bus yang sekarang jauh lebih modern daripada dulu. Juga lebih nyaman tentunya karena pake AC. Kalo yang dulu kan non-AC dan umpel-umpelan di jam sibuk.
Naik Bus Wisata Transjakarta, Angkutan Umum Gratisan?
Nggak hanya itu, Naik Bus Wisata Transjakarta ternyata nggak dipungut biaya alias Gratis. Meski gratis tetap pake karcis tentunya. Tersedia hingga 7 rute Bus Wisata Transjakarta. Namun paling banyak melewati kawasan bisnis Sudirman-Thamrin.
Karena melewati jalur protokol, nggak jarang Bus Wisata Transjakarta dijadiin angkutan umum gratisan. Misalkan dari Monas mau ke Bunderan HI, selain bisa naik Koridor 1, juga bisa naik ini lho. Hanya saja untuk bisa memanfaatkan bus gratis naiknya mesti dari gerbang IRTI yang didepan Balai Kota. Karena startnya memang dari situ.
Namun sayang mau menikmati bus gratisan untuk kondisi sekarang sepertinya kurang ideal. Pasalnya kita masih dalam kondisi Pandemi Covid-19. Kita berharap pandemi segera berakhir sehingga bisa keliling ibukota secara gratis naik Bus Wisata Transjakarta.
Leave a Reply