Perjalanan ke Bromo dari Lowokwaru Kota Malang tanggal 6 Agustus 2024. Aktivitas mulai dari sunrise view yang turut menyaksikan erupsi Gunung Semeru, lautan pasir Lembah Widodaren, dan berakhir di Savana atau Bukit Teletubies. Meski belum berhasil ke kawah Bromo.
- Pendahuluan
- Perjalanan ke Bromo : Sebetulnya Naik Kereta Api dari Jakarta
- Perjalanan ke Bromo : Lowokwaru ke Kawasan Wisata Gunung Bromo
- Dari Lowokwaru ke Tumpang (Pergantian Hari)
- Transfer ke Jeep dan Aktivitas Bromo Mulai
- Tanpa Sadar Melewati Bukit Teletubies
- Tiba di Penanjakan, Menunggu dulu di Warung Kopi (Mau Kencing bayar Rp 5.000,00)
- Perjalanan ke Bromo : Sunrise di Penanjakan, Saksikan Erupsi Gunung Semeru
- Perjalanan ke Bromo : Lautan Pasir Lembah Widodaren (Baru Sadar Semalam Lewat Sini)
- Free Time ke Kawah Bromo, Tapi Nggak Sampai Sana
- Terakhir ke Bukit Teletubies (Pasir Berbisik Hanya Lewat)
- Balik ke Tumpang, Baru Bisa Sarapan
- Back To Lowokwaru, Perjalanan ke Bromo Selesai
- Sampai Jumpa Lagi Gunung Bromo
Pendahuluan
Wisata Gunung Bromo kerap dijadikan salah satu agenda saat traveling ke Malang. Memang kota Apel itu kini telah menjadi tujuan untuk traveling. Sekedar liburan maupun staycation. Iklim sejuk dan udara yang segar jadi keunggulan tersendiri. Untuk melepas penat.
Sejatinya Gunung Bromo sendiri posisinya udah di luar Malang Raya. Kawasan wisata Gunung Bromo kalopun ada yang masih masuk Malang Raya paling Bromo Hillside Hotel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Juga objek wisata lainnya yang kebanyakan boleh dibilang masih underrate.
Gunung Bromo dan area sekitarnya seperti Lautan Pasir Lembah Widodaren itu justru berada di Kabupaten Pasuruan. Beberapa titik seperti Seruni malah di Kabupaten Probolinggo.
Namun mengapa masih masuk destinasi traveling ke Malang? Boleh jadi karena Malang menjadi titik awal favorit menuju ke kawasan Wisata Bromo Tengger Semeru. Bukan cuma yang sekedar berwisata ke Bromo, tapi juga mereka yang akan mendaki Gunung Semeru.
Perjalanan ke Bromo : Sebetulnya Naik Kereta Api dari Jakarta
Perjalanan ke Bromo tanggal 6 Agustus 2024 itu sendiri juga mengambil Malang sebagai titik awalnya. Namun sebetulnya perjalanan itu sudah mulai pada malam hari tanggal 4 Agustus 2024. Dengan menaiki Kereta Api Majapahit dari Stasiun Jakarta Pasar Senen. Nah seperti apa perjalannya kamu bisa baca di situs Mugen ID.
Perjalanan ke Bromo : Lowokwaru ke Kawasan Wisata Gunung Bromo
Tiba di Malang tanggal 5 Agustus 2024, rencananya akan dijemput di kawasan Lowokwaru Kota Malang tepat di jam 23.30 WIB. Perjalanan dari Lowokwaru akan lebih dulu menuju Rest Area di Tumpang. Itu akan memakan waktu sekitar 30-60 menit.
Nah karena di Tumpang itu telah masuk tanggal 6 Agustus 2024, jadi semua aktivitas di kawasan Wisata Gunung Bromo itu semuanya ada di tanggal tersebut. Mulai dari tiba di Penanjakan, kemudian ke Lembah Widodaren, hingga berakhir di Bukit Teletubies atau Savana.
Perjalanan kali ini berupa Open Trip yang diadakan salah satu operartor travel lokal di Kota Malang. Karena Open Trip itu artinya gabung dengan peserta lainnya. Penjemputan juga sesuai dengan titik awal masing-masing peserta.
Dari Lowokwaru ke Tumpang (Pergantian Hari)
Tepat di jam 23.30 WIB tanggal 5 Agustus 2024 pihak travel melakukan penjemputan di salah satu Hotel di Lowokwaru Kota Malang. Singkat cerita dari hotel itu langsung menuju titik penjemputan peserta lain yang rata-rata nggak jauh dari Lowokwaru. Setelah penjemputan peserta beres, mobil langsung menuju Rest Area Tumpang.
Tiba di Tumpang udah ganti hari ke tanggal 6 Agustus 2024. Sebelum ke Rest Area, terlebih dulu mobil berhenti di tempat peminjaman pakaian hangat. Karena ada peserta lain yang memerlukan itu. Setelah itu barulah ke Rest Area yang letaknya tak terlalu jauh.
Transfer ke Jeep dan Aktivitas Bromo Mulai
Di rest area Tumpang transfer ke Jeep Bromo. Singkat cerita seluruh peserta Open Trip terbagi ke dalam 2 Jeep, dimana satu Jeep kapasitasnya 6 orang. Dua penumpang di depan dan empat di belakang. Peserta Open Trip seluruhnya berjumlah 10 orang. Nah di Jeep itu 6 penumpang udah termasuk satu pemandu merangkap fotografer.
Tanpa Sadar Melewati Bukit Teletubies
Sebenarnya Perjalanan ke Bromo dari Rest Area Tumpang berlangsung lancar. Jalanan secara umum mulus meski berkelok. Namun seketika Jeep memasuki area offroad yang tentunya akan mengurangi kenyamanan para penumpang.
Benar aja jalan yang semula mulus berubah jadi gegajlugan. Siapa sangka sebenarnya itu telah masuk Kawasan Wisata Gunung Bromo. Tepatnya di Bukit Teletubies. Salah satu spot yang akan dikunjungi nantinya. Sementara hampir semua peserta dalam keadaan tidur. Meski tidurnya merem melek.
Tiba di Penanjakan, Menunggu dulu di Warung Kopi (Mau Kencing bayar Rp 5.000,00)
Tanpa terasa Perjalanan ke Bromo telah tiba di Penanjakan, Kabupaten Pasuruan. Inilah salah satu sunrise point yang jadi favorit traveler. Selain Seruni di Kabupaten Probolinggo. Karena hari masih gelap, peserta dipersilakan lebih dulu menempati warung kopi yang ada di sekitar spot.
Di situ peserta bisa ngopi, ngemil, atau sekedar istirahat. Boleh juga ke toilet. Tapi untuk ke toilet dikenakan biaya Rp 5.000,00 untuk kencing. Tapi kalo mandi gratis.
Tentu di sini harus lebih memperhatikan asupan air minum. Jalan kaki ke spot memang nggak ekstrem. Jadi nggak perlu juga terlalu banyak minum. Karena risiko bila harus bolak-balik kencing akan memakan banyak biaya.
Perjalanan ke Bromo : Sunrise di Penanjakan, Saksikan Erupsi Gunung Semeru
Tibalah saatnya sunrise view di Penanjakan. Perlahan matahari mulai terbit. Nah disitulah mulai terlihat Erupsi Gunung Semeru di kejauhan. Sunrise view itu sendiri menyaksikan panorama Gunung Bromo, Batok, dan Semeru. Biasanya pada momen ini banyak yang mengabadikannya dalam bentuk foto.
Untuk peserta Open Trip sendiri yang telah membayar paket termasuk jasa fotografi tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Pada momen sunrise view ini tercatat Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak tiga kali.
Perjalanan ke Bromo : Lautan Pasir Lembah Widodaren (Baru Sadar Semalam Lewat Sini)
Selesai sunrise view di Penanjakan, perjalanan lanjut menuju Lautan Pasir Lembah Widodaren. Masih menggunakan Jeep yang sama ketika berangkat dari Tumpang. Nah ketika mulai memasuki jalanan berpasir barulah sadar bahwa semalam lewat sini. Mungkin karena gelap juga dalam kondisi ngantuk.
Jeep berhenti di Lautan Pasir Lembah Widodaren. Di sini kegiatannya cenderung hanya foto-foto saja. Peserta pun banyak yang membuat konten untuk media sosial pribadinya.
Free Time ke Kawah Bromo, Tapi Nggak Sampai Sana
Aktivitas berikutnya adalah Kawah Bromo. Namun karena jalannya jauh dan bisa memakan waktu 1-2 jam, peserta diberi pilihan apakah mau ke Kawah atau menunggu di sekitar parkiran dan mencari sarapan pagi.
Peserta juga dikasih info bahwa untuk menuju Kawah bisa menyewa kuda seharga Rp 250.000,00 untuk perjalanan pulang pergi demi mempersingkat waktu. Nah di situ antar peserta nggak ada kesepakatan. Sehingga diberi waktu selama satu jam saja.
Tentu ini sangat kurang untuk perjalanan sampai ke Kawah Bromo. Apalagi kalo jalan kaki. Akhirnya diputuskan ambil setengah jalan lalu mengabadikan Gunung Bromo dari kejauhan.
Terakhir ke Bukit Teletubies (Pasir Berbisik Hanya Lewat)
Selesai dari Kawah Bromo, perjalanan berlanjut ke Bukit Teletubies atau Savana. Nah ini adalah aktivitas terakhir di Kawasan Wisata Gunung Bromo. Sama seperti di lautan pasir, Savana juga lebih banyak foto-foto dan membuat konten. Nah selesai dari Bukit Teletubis langsung balik lagi ke Tumpang. Sebenarnya masih ada Pasir Berbisik, tapi skip dan hanya lewat.
Balik ke Tumpang, Baru Bisa Sarapan
Keluar Kawasan Wisata Gunung Bromo terus ketemu dengan Bromo Hillside. Pemandu memberitahu bahwa Bromo Hillside merupakan batas akhir kendaraan Non Jeep. Setelahnya siapapun yang akan menuju Kawasan Wisata Gunung Bromo maupun ke Semeru wajib transfer ke Jeep.
Bromo Hillside itu sendiri berada di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Ini juga bisa dimanfaatkan sebagai spot pemandangan Gunung Bromo sebagai alternatif apabila malas untuk memasuki kawasan wisata gunung Bromo. Per orang masuknya Rp 50.000,00.
Perjalanan balik ke Tumpang seluruhnya jalanan aspal mulus. Namun siapa sangka ternyata lumayan ekstrem. Karena kanan-kiri itu jurang. Sementara jalan rayanya hanya dua lajur. Singkat cerita sampailah ke Rest Area Tumpang. Langsung ke ATM terdekat setelah itu memesan sarapan. Duh udah telat nih sarapannya.
Ya karena ke Bromo cuma bawa uang tunai pas-pasan. Udah gitu juga hampir semuanya lebih mahal. Sambil menunggu jemputan ke Malang, sarapan dulu sekaligus ngecharge handphone. Setelah selesai sarapan, jemputan datang dan balik ke Kota Malang.
Back To Lowokwaru, Perjalanan ke Bromo Selesai
Hari telah siang ketika perjalanan balik menuju Kota Malang. Sampai akhirnya tiba lagi di Hotel Lowokwaru kira-kira jam 13.00 WIB. Nah dengan demikian selesailah perjalanan ke Bromo pada bulan Agustus 2024.
Sampai Jumpa Lagi Gunung Bromo
Secara umum Perjalanan ke Bromo tanggal 6 Agustus 2024 itu sangat berkesan. Meskipun masih banyak kekurangan. Misalnya kurang cukup membawa uang tunai dan nggak sempat ke Kawah Bromo karena harus ikut peserta lainnya yang juga nggak ke sana.
Namun hal itu tentu merupakan pengalaman yang sangat berharga. Apalagi perjalanan ke Bromo kali ini adalah pertama kali. Karena itu merupakan pembelajaran untuk perjalanan selanjutnya. Belum sempat ke kawah bisa jadi alasan untuk balik lagi nanti. Oke, sampai jumpa lagi Kawasan Wisata Gunung Bromo.
Leave a Reply