Tokaido Shinkansen 57 Tahun sudah melayani perjalanan dua kota utama di Pulau Honshu yakni Tokyo dan Osaka. Selama itu pula tak ada masalah apalagi kecelakaan fatal menimpa kereta cepat tersebut. Keberadaannya bukan sekedar moda transportasi. Lebih dari itu udah jadi semacam icon dan objek wisata bagi siapapun yang berkunjung ke Jepang.
Belum ada dua dekade bangkit dari keterpurukan akibat Perang Dunia ke-2, ternyata Jepang udah mampu buat satu inovasi yang belum pernah ada di belahan bumi manapun ketika itu. Tanggal 1 Oktober 1964 akan selalu dikenang sebagai hari pertama Shinkansen beroperasi. Melayani dua kota utama di Pulau Honshu yakni Tokyo dan Osaka. Jarak kedua kota itu setara Jakarta – Surabaya.
Normalnya kedua kota sejauh itu paling cepat ditempuh dalam waktu 12 hingga 15 jam. Di Jepang sendiri memang telah ada Tokaido Line, yang sejarahnya dimulai di tahun 1867 dimana awalnya cuma hubungkan Tokyo dan Yokohama sebelum akhirnya bablas hingga ke Kyoto dan Osaka. Layanan kereta antara Tokyo dan Osaka pun bukannya nggak ada. Cuma waktu tempuhnya lama.
Pemerintah Jepang melalui Japanese National Railway (JNR) waktu itu mulai memikirkan agar waktu tempuh kedua kota utama itu bisa dipercepat. Awalnya ada Limited Express Kodama. Ini adalah kereta tercepat di Tokaido Main Line sebelum 1 Oktober 1964. Hanya saja dengan lebar spoor hanya 1.067 mm kurang memadai untuk bisa meningkatkan kecepatan. Belum lagi waktu itu masih nyampur kereta barang.
Karena itu dibangunlah Tokaido Line yang baru dengan lebar spoor 1.435 mm alias standard gaunge. Dengan ini jauh lebih memadai untuk mengoperasikan super express dengan kecepatan tinggi guna mempersingkat waktu tempuh. Apalagi Jepang lagi dalam kampanye untuk jadi tuan rumah Olimpiade 1964. Sehingga butuh pembangunan infrastruktur penunjang. Salah satunya transportasi umum yang lebih modern.
Tokaido Shinkansen 57 Tahun: Tokyo Osaka 4 Jam Saja!

Benar saja di tanggal 1 Oktober 1964 sebuah inovasi di bidang transportasi darat berbasis rel beroperasi untuk pertama kalinya. Inovasi tersebut berbentuk sebuah kereta peluru yang melaju dengan kecepatan kurang lebih 250 km/jam. Nah kereta inilah yang sering kita kenal dengan nama Shinaknsen. Nama lainnya adalah Bullet Train atau kereta peluru. Melaju kencang bagaikan sebuah peluru yang ditembakkan.
Tokaido Shinkansen, tentunya mengacu pada nama jalurnya yakni Tokaido Shinkansen Line yang diberi embel-embel Shikansen untuk membedakan dengan Tokaido Main Line yang telah eksis sejak zaman kaisar Meiji. Meski masih paralel letak keduanya aja berbeda. Bahkan untuk stasiunnya aja ada yang berbeda. Ambil contoh di Yokohama ada Yokohama Station dan Shin-Yokohama Station. Nah yang melayani Shinkansen itu Shin-Yokohama Station. Begitupula di Osaka.
Dengan Tokaido Shinkansen, Tokyo dan Osaka yang normalnya paling cepat 12 jam kini bisa ditempuh dalam waktu 4 jam saja. Makin pendek bukan? Itu artinya keinginan pemerintah Jepang sudah terpenuhi. Malah sekarang dengan trainset yang lebih baru, kedua kota itu bisa ditempuh 2,5 jam.
Belum Ada Insiden Serius dan Daya Tarik WIsata
Tokaido Shinkansen selama beroperasi 57 tahun itu belum pernah sekaliopun mengalami satu insiden serius. Apalagi sampe memakan korban jiwa dalam jumlah besar. Semua karena safety system yang dikembangkan di Jepang udah sangat baik. Termasuk yang terbaik di dunia malah.
Lebih dari itu, Shinkansen kini sudah jadi daya tarik wisata bagi siapapun yang datang berkunjung ke Jepang. Rasanya belum ke Jepang kalo belum naik Shinkansen. Pamornya bisa melebihi tempat-tempat wisata ternama seperti Tokyo Tower, Mount Fuji, hingga Universal Studios Japan di Osaka. Harga tiket yang mahal seolah kurang begitu dipedulikan. Keberadaan tiket terusan seperti JR Pass tentu sangat membantu wisatawan yang ingin menjajal sang pelopor kereta super cepat.
Leave a Reply