Vaksinasi Covid 19 bila tak ada halangan apa-apa akan dimulai pekan ke-3 Januari 2021. Sebagaimana disebut Pak Presiden. Saat ini kita udah ada stok 3 juta dosis dari Sinovac. Keberadaan vaksin tentu menumbuhkan optimisme pariwisata bangkit di tahun 2021. Asalkan kita semua taat protokol 3M (Masker, Mencuci Tangan, Menjauhi Kerumunan) ditambah vaksin inSyaaAlloh pandemi juga akan hilang.
Nggak kerasa kita udah masuk tahun 2021. Perasaan baru kemarin aja tahun baruan 2020 ini tau-tau udah ganti tahun aja. Nggak heran sih ada perasaan kaya gitu. Mengingat 2020 disebut-sebut cuma berlangsung selama 3 bulan saja. Dimana kita masih bisa beraktivitas seperti biasa. Setelahnya mulailah segala lockdown, PSBB hingga AKB yang mengharuskan kita menggunakan masker, mencuci tangan secara berkala dan menjaga jarak.
Semua nggak lepas dari Pandemi Covid 19 di Indonesia. Sejatinya virus itu udah ada menjelang akhir 2019. Ditemukan dan mewabah pertama kali di Wuhan Tiongkok. Memasuki 2020 virus menyebar luas ke seluruh penjuru dunia. Hampir nggak ada sejengkal pun yang terbebas dari virus berkode SARS Cov-2 tersebut. Indonesia sendiri baru menemukan dan mengumumkan kasus pertama 1 Maret 2020.
Sejak itu virus terus menyebar di Indonesia. Sebulan kemudian pemerintah resmi memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat untuk menghambat penyebaran virus. Terlebih saat itu terjadi kelangkaan masker dan hand sanitizer, dua tools yang dibutuhkan untuk mencegah tertular virus mengingat belum ada obat yang tepat untuk mengobati penyakit itu.
Lambat laun kelangkaan berhasil ditanggulangi. Sehingga mulai Juni 2020 pemerintah sedikit demi sedikit mulai melonggarkan PSBB dan memberlakukan AKB (Aktivitas Kenormalan Baru) atau New Normal. Tujuannya untuk menggerakkan roda perekonomian yang terpuruk sejak PSBB diberlakukan di bulan April 2020. Meski kasus positif masih terus bergerak naik. Makanya nggak heran bila kita masuk mall, supermarket dan semisal dicek suhu dulu.
Pariwisata dan Transportasi Paling Terdampak
Dua sektor yakni Pariwisata dan Transportasi mengalami dampak paling parah di masa Pandemi Covid 19. Bahkan mulai terjadi penurunah saat penemuan pertama virus di Tiongkok. Dimana jalur penerbangan internasional menuju Wuhan ditutup total.
Mei 2020 berteparan dengan momen lebaran. Seharusnya jadi masa panen buat para pelaku jasa usaha pariwisata dan transportasi. Ironisnya, pemerintah mengeluarkan larangan mudik lebaran sehingga para pelaku usaha mengalami gagal panen. Tiket Lebaran yang udah terlanjur dibooking pun terpaksa dibatalkan. Harusnya untung malah jadi boncos.
Vaksinasi Covid 19 Mulai Uji Klinis Tahap 3
Secercah harapan muncul di Agustus 2020 ketika salah satu jenis Vaksin Covid 19 buatan Sinovac Biotech RRT uji klinis tahap 3 di Indonesia. Banyak yang mendaftar sebagai relawan uji klinis tersebut. Meski hasilnya masih interim atau sementara, secara umum nggak ada masalah terkait dengan efek samping vaksin tersebut. Meski kita dengar berita ada yang tertular Covid 19 setelah divaksin.
Setelah diteliti ternyata baru sekali disuntik (harusnya dua kali) atau bisa jadi hanya mendapatkan Plasebo, bukan vaksin real. Memang wajar bila tahapan uji coba nggak 100% menggunakan Vaksin asli. Jadi proporsinya 50% vaksin asli dan 50% lainnya berupa Plasebo yang bisa jadi cuma diisi cairan NaCl dan semisalnya.
2021 Optimis Pariwisata Bangkit
Akhirnya vaksin yang ditunggu-tunggu tiba di Indonesia. Sebanyak 3 juta dosis telah didatangkan dari Tiongkok dan sekarang di simpan di Bio Farma. Menunggu Sertifikasi dari BPOM agar bisa dipake. Meski prioritas awal baru sebatas tenaga medis (garda terdepan) paling nggak awal 2021 udah memunculkan optimisme pariwisata bangkit.
Dengan adanya vaksin bisa membentuk kekebalan komunal dan mengurangi risiko tertular virus. Disamping itu tentunya untuk mengendalikan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia. Meski nantinya udah ada vaksinasi Covid 19 kita tetap harus menaati protokol kesehatan. Karena sejatinya vaksin hanya perlindungan tambahan sebagai pelengkap 3M (Masker, Mencuci Tangan, Menjauhi Kerumunan).
Bila kita semua bisa menaati 3M ditambah vaksin, bukan sekedar optimis pariwisata bangkit. 2021 inSyaaAlloh kita akan terbebas dari Pandemi Covid 19 dan kembali ke kehidupan normal seperti sediakala. Setelah sekian lama tentunya kita kangen ngantor lagi, sekolah lagi, kuliah lagi, silaturrahim lagi dan tentunya traveling lagi.
Leave a Reply